Translate

Friday, December 9, 2016

Sejarah Makan Ketupat di Lebaran Idul Fitri

Sepertinya menu makan ketupat di lebaran Idul Fitri sangat wajib hadir di meja makan. Menu yang sederhana mampu membangkitkan semangat lebaran Idul Fitri bersama keluarga tercinta. Dibalik lezatnya menu ini ada sejarah yang cukup panjang perjalanannya sehingga menjadi tradisi yang banyak sekali diikuti oleh muslim di Indonesia bahkan sudah mendunia.


Menu Makanan Ketupat di Hari Lebaran Idul Fitri, Opor Ayam, Sambel Goreng Hati.

Perjalanan sejarah menu ketupat lebaran Idul Fitri yang agung.


Jenis panganan ini pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga kepada penduduk Jawa. Sunan memperkenalkan budaya ini sebagai tradisi pasca lebaran, dimana penduduk dapat menikmati makanan ini yang terbuat dari janur atau daun kelapa muda yang telah dimasak dengan bahan baku beras. Setelah dimasak menjadi kado hantaran kepada handai taulan, sanak saudara, serta tetangga terdekat.

Filosofi makan ketupat lebaran pada hari Idul Fitri.


Makna filosofi ini sangat kental sekali dimulai dari anyaman ketupat merefleksikan betapa banyaknya kesalahan manusia yang telah diperbuat. Ketupat dibelah dua terlihat isi yang putih bersih yang berarti sucinya hati manusia setelah melaksanakan puasa Ramadhan selama satu bulan penuh, di hari yang Fitri telah terhapus doa oleh Allah SWT - Insha Allah.

Bentuk ketupat segi empat yang sangat rapi dan rapat melambangkan bahwa Muslim dan Muslimah telah menang melawan hawa nafsu selama satu bulan penuh dan dihari yang Fitri ini menjadi manusia yang diibaratkan sebagai makhluk terlahir kembali tanpa adanya kesalahan.

Tradisi ini diprakarsai oleh Sunan Kalijaga untuk menyebarkan agama Islam dengan mengadopsi budaya yang ada pada masyarakat pada waktu itu. Warisan ini masih dapat kita nikmati semua dan dilaksanakan sampai ke Asia Tenggara seperti Malaysia. Di negara ini masih banyak ditemukan jenis makanan ini dikarenakan orang Jawa cukup banyak bertempat tinggal di negara ini.


Makan Ketupat Lebaran Idul Fitri Pada Zaman Sekarang.


Pada saat lebaran Idul Fitri menu wajib yang dihidangkan. Beraneka ragam menu tambahan seperti opor ayam, sambel hati, dan kerupuk emping mewarnai sepiring ketupat yang siap disantap. Menu yang kelihatannya sederhana tetapi sudah menjadi tradisi disetiap rumah kaum muslimin dan muslimah yang merayakan hari berbahagia ini.

Makna Inti Makan Ketupat Lebaran Idul Fitri.


Kehidupan manusia terdiri dari empat arah mata angin yang terbentang sebagai dasar berjalan dengan satu tumpuan pusat jika ditarik garis untuk semua arah mata angin tadi yaitu barat, timur, utara, dan selatan.

Apabila salah satu arah mata angin ini hilang atau tidak ada maka keseimbangan tidak akan terjadi di muka bumi. Salah satu filosofi yang berhubungan dengan kehidupan manusia. Ibaratnya seperti ini, kehidupan manusia pasti mempunyai beberapa arah untuk setiap karakter manusia, dan agamalah yang menyelaraskan keseluruhan arah mata angin tersebut untuk karakter manusia yang lebih baik. Peranan Allah SWT lah melalui firmanNYA di dalam Al-Qur'an sebagai pedoman untuk berjalan ke arah mata angin tadi.

Membuat sebuah ketupat dibutuhkan janur sebagai tempat menyatukan beras untuk dimasak. Proses pembuatan sebuah ketupat ini diibaratkan sebagai kesalahan yang telah dibuat oleh manusia. Apabila dibelah akan terbuka dua buah sisi yang berwarna putih bersih melambangkan manusia selalu dalam kebersamaan menuju kemakmuran. 

Kenapa Harus Janur Sebagai Bahan Pembungkus Ketupat Lebaran Idul Fitri?.


Ada berbagai pendapat dan sumber menjelaskan kenapa janur sebagai tempat pembuatan ketupat lebaran Idul Firtri. Berikut penjelasannya.

1. Pengertian janur dalam bahasa Arab berasal dari kata "jaa-a-al-nur" yang berarti cahaya yang telah datang.

2. Pengertian janur dalam bahasa Jawa berasal dari kata "sejatine-nur" yang mengandung arti cahaya.

Dari pengertian kata ini jika digabungkan dapat bermakna yang sangat luas sekali. Melambangkan kesucian hati manusia yang telah didapatkan selama sebulan penuh di bulan Ramadhan. 

Makan ketupat di lebaran Idul Fitri dengan tambahan menu opor dan menu lainnya sangat bermakna tinggi dalam arti filosofi. Bahan-bahan yang membuat gurih dan lezat tentu berasal dari santan kelapa. Bahasa Jawa arti santan atau santen berarti memohon maaf atau penganpunten. 

Jika makan ketupat lebaran Idul Fitri di kota Padang dikombinasikan dengan rendang menambah rasa lebih baik. Dengan gurihnya bumbu rendang sangat cocok menu ketupat ini menjadi menu wajib di Idul Fiti. Alasannya, budaya masyarakat Minang menyukai rendang sebagai menu pilihan terbaik untuk semua keluarga. Paduan rendang dengan gurihnya kuah sayur ketupat dengan isian buncis ataupun pepaya muda sangat direkomendasikan dengan kerupuk emping. Bahan-bahan ini sangat mudah ditemukan dan terjangkau harganya. Rayakan lebaran Idul Fitri dengan sajian istimewa tradisioanl ini yang sudah mendunia.

No comments:

Post a Comment