Translate

Sunday, September 25, 2016

Beras Rojolele - Rojo Lele

Beras Rojolele-Rojo Lele merupakan beras unggulan dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ada sebagian daerah menyebutnya beras Muncul. Jenis beras ini merupakan salah satu beras unggulan dengan tekstur nasi yang pulen dan lembut tetapi tidak mempunyai aroma wangi seperti beras pandan wangi. Beras Rojolele-Rojo Lele mempunyai karakteristik yang sangat unik yang tidak terdapat pada jenis beras lain. Jika dilihat dari malai padi, buah seperti ada duri seperti jarum sehingga dari bentuk seperti ini para petani menganalogikan seperti kumis lele, maka terciptalah nama Rojo Lele yang terkenal sampai sekarang.


Beras Rojolele - Rojo Lele

Sejarah Beras Rojolele-Rojo Lele.


Perjalan sejarah beras unggulan ini mempunyai pasang surut yang cukup berarti. Dimulai pada tahun 1970-an menjadikan beras Rojolele menjadi primadona didaerah Klaten. Dengan rasa beras yang enak, pulen dan wangi menjadi ciri khas selalu banyak dicari oleh kalangan menengah atas terutama golongan berduit atau priyayi.


Masa tanam yang cukup lama sampai dengan 155 hari mengakibatkan petani agak enggan untuk varietas beras Rojo Lele ini dengan kondisi tanaman padi yang tidak tahan dengan serangan hama. Klaten sebagai pemasok utama beras seperti menjadi tolak ukur di daerah Jawa Tengah untuk menjaga stok pangan beras dan juga mempengaruhi skala nasional untuk kebutuhan bahan pokok.

Memasuki tahun 2009-an kondisi beras Rojolele-Rojo Lele mengalami masa emasnya dengan tersedia jumlah yang cukup signifikan di kota Klaten. Dengan kondisi irigasi yang sangat baik dan lahan subur dibawah kaki Gunung Merapi ini menjadikan pamor beras kembali bersinar. Bukti kerja nyata dari Pemerintah Kota dan Provinsi ingin mengembalikan jenis beras ini menjadi tuan rumah di Jawa Tengah.

Selama tahun 2005-2015, pemerintah kabupaten sangat intensif untuk menggalakan jenis Beras Rojolele-Rojo Lele ini untuk selalu dibudidayakan sebagai pengganti varietas beras lain yang telah ditanam oleh petani. Jika tidak dilakukan akan mengakibatkan jenis varietas beras ini akan hilang begitu saja dengan berjalannya waktu dan akhirnya punah. Hal inilah menjadi tujuan utama dengan berbagai kendala dilapangan seperti tanaman sangat rentan dengan hama dan penyakit sehingga dilakukan revitalisasi dengan cara teknologi radiasi untuk mengurangi umur tanam padi, terciptalah varietas turunan yang telah dapat dipanen tanpa mengurangi kualitas setelah mendapatkan teknologi radiasi tadi.

Dengan cara inilah produksi beras jenis Rojolele-Rojo Lele cukup signifikan peningkatannya mulai dari 4,2 ton per ha menjadi 7 ton per ha gabah kering giling yang berdampak pada kesejahteraan petani beras.

Karakteristik Beras Rojo Lele.


Rojolele-Rojo Lele merupakan jenis beras yang mempunyai karakteristik tersediri, diliputi oleh bulu yang sangat banyak mengakibatkan kulit akan menjadi gatal apabila anda mendekati tanaman padi dan mempunyai ketinggian antara 146-155 cm. Tanaman padi yang kekar dan kuat petani tidak dapat memotongnya dengan clurit atau golok. Harus dipotong satu satu, untuk mendapatkan gabah harus dibantu oleh mesin perontok padi atau dipukul menggunakan kayu. Karena cukup kuat makan dibutuhkan tenaga ekstra. Apabila ditanam pada musim hujan, jenis beras ini tidak kuat menahannya dan harga beras di pasaran akan sangat mahal pada musim hujan.

Beras Rojolele-Rojo Lele tidak mengeluarkan aroma pandan seperti jenis varietas beras pandan wangi. Tekstur nasi yang dihasilkan pulen dan lembut. Nama beras ini sangat populer di Jawa Tengah serta Jawa Timur seperti di 19 desa di Juwuring yaitu Kwarasan dan Taji dengan ciri beras bulat dan sedikit terlihat pecahan putih susu pada bulir beras.

Jika dilihat dari karakteristik gabah yang dihasilkan, beras yang cukup berat ini apabila diukur 1000 butir beras akan mempunyai berat 32 gr dan kandungan amulosa sekitar 21%. Besar dengan bentuk gabah bulat dengan warna kuning. Petani bisa berpotensi menghasilkan 4,2 ton per gabah Ha, dan sangat rentan sekali dengan hama wereng coklat, tikus, blast, penyakit virus kerdil, serta kresek. Tanaman cukup kokoh untuk berdiri tegak dengan posisi daun terkulai. 


Teknologi Tepat Guna.


Untuk meningkatkan produksi Beras Rojolele-Rojo Lele pemerintah kabupaten kota selalu memberikan penyuluhan kepada petani. Dari pihak pemerintah sendiri selalu melakukan uji terhadap varietas ini dengan mencoba memberikan pupuk organik, hasilnya sangat signifikan untuk satu hektar dapat menghasilkan 5-6 ton gabah jika dibandingkan tidak diberi pupuk organik.

Menggunakan terknologi modern untuk membajak sawah sudah sangat mendesak digunakan karena upah kerja sudah cukup tinggi. Kehadiran mesin pembajak ini dapat menghemat biaya pengolahan tanah sehingga petani lebih peduli menanam padi Rojolele-Rojo Lele bukan varietas padi jenis lain.

Dimana bisa membeli Beras Rojo Lele.


Sebagai beras unggulan bahkan dapat diartikan beras 'rojo" atau raja mempunyai konsumen fanatik. Masih tingginya permintaan jenis beras ini mengakibatkan harganya diatas beras rata-rata yang ada dipasaran. Apabila anda ingin mendapatkan beras ini belilah kepada penjual yang menyediakan beras ini murni dan tidak dioplos di daerah klaten. Masih ada penjual yang jujur menjual beras Rojolele-Rojo Lele kepada konsumen.

Tips.


1. Sebelum membeli beras yang anda inginkan selalu memperhatikan karakteristis dan ciri-ciri beras. Setiap beras mempunyai ciri khusus. Dengan cara ini anda bisa meminimalisir kecurangan yang dilakukan oleh penjual atau pedagang beras.

2. Beras Rojolele-Rojo Lele tersedia di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tetapi ada juga tersedia di kota Jakarta. Apabila anda berlokasi didaerah ini pastikan tempat pembelian beras sangat teruji keandalannya seperti contoh pedagang beras yang telah sukses terhadap rekomendasi dari pembeli lain yang selalu mendapatkan jenis beras ini seperti merek beras yang telah disukai oleh konsumen fanatik.

3. Selalu waspada terhadap harga beras dengan harga murah. Beras Rojolele-Rojo Lele mempunyai harga diatas harga beras dipasaran, karena mempunyai karakteristik unik tadi dari proses menanam hingga panen membutuhkan biaya ekstra mengakibatkan harga jual cukup tinggi. Apabila ada penjual menyeiakan beras Rojolele-Rojo Lele dengan harga murah patut dicurigai beras ini dioplos, atay dicampur dengan zat kimia berbahaya atau bahkan beras plastik. Jadi selalu berhati-hati.


Sumber.
detik.com, BKPP DIY, dan media lainnya.

No comments:

Post a Comment