Jenis beras merah yang digunakan untuk program diet sehat sudah dimulai dan sangat cocok untuk penderita diabetes. Beras merah merupakan salah satu jenis beras sebagai makanan pokok yang mengandung karbohidrat disetiap penyajiannya. Selain beras putih, beras merah sudah menjadi primadona bagi kaum urban di kota besar yang sudah peduli dengan diet sehat disetiap kehidupan mereka dan gaya hidup sehat.
Dengan berjalannya waktu dan penelitian para ahli memberikan hasil yang sangat mengejutkan yaitu beras merah mempunyai keunggulan dari beras biasa yang digunakan sebagai menu makanan pokok. Memang dari segi rasa beras putih mempunyai keunggulan dan rasa yang gurih tetapi beras merah mengandung zat gizi yang lebih unggul yang tidak dipunyai oleh beras putih. Berikut anda akan mendapat informasi yang lebih dalam manfaat beras merah untuk kesehatan dan proses diet sehat.
Beberapa penelitian sudah berlangsung untuk memberikan manfaat bagi umat manusia. Penelitian ini sudah di muat pada jurnal atau laporan penelitian ilmiah. Seperti pada livescience.com mengenai manfaat dari beras merah pada kesehatan manusia. Pentingnya penelitian ini sudah dimulai di George Mateljan Foundation kepada World's Healthies Food. Mereka mempromosikan manfaat yang luar biasa untuk makanan sehat.
Ketika beras menjadi putih, sejumlah vitamin B sekitar 90 persen B6, setengahnya mangan dan fosfor, dan selebihnya zat besi, dan serat asam lemak esensial juga akan hilang. Beras putih memang mengandung nutrisi, tetapi proses pembuatannya tidak menghasilkan makanan sehat seperti aslinya. Hal ini telah dimuat oleh Nava Atlas, seorang penulis pada beberapa buku masakan untuk vegetarian, yang telah termuat di websitenya "meskipun beras putih memang baik, tetapi kandungan gizi yang telah disyaratkan oleh FDA untuk satu porsi makanakan tidak sesuai dengan standar yang telah diatur".
Kandungan Nutrisi
Beras merah adalah makanan bergizi. Dengan kandungan rendah kalori (216 kalori per cangkir), sangat tinggi serat, dan dapat dikombinasikan dengan berbagai macam hidangan pokok lainya. Kelly Toups adalah seorang ahli diet terdaftar didalam forum ahli di Whole Grain Council berkata, "beras merah adalah sumber makanan yang baik mengandung magnesium, selenium, thiamin, fosfor, niasin, dan vitamin B6 serta juga sangat baik mengandung mangan, dengan kadar 88 persen mangan yang anda butuhkan sehari-hari untuk satu cangkir takaran memasak". Beliau juga telah mencatat bahwa "sumber yang sangat baik" makanan yang mengandung setidaknya 10 persen dari nilai harian yang direkomendasikan oleh para ahli gizi untuk satu penyajian, sementara untuk "sumber yang sangat penting" mengandung setidaknya 20 persen dari nilai harian yang disarankan oleh ahli gizi untuk satu penyajian.
Kelly Toups berkata pada forum Live Science: "studi yang besar telah menemukan bahwa orang-orang yang suka makan biji-bijian memliki jumlah yang secara signifikan lebih tinggi serat, lemak tek jenuh ganda, serta semua mikronutrient (kecuali untuk jenis natrium dan vitamin B-12)".
Federasi beras di Amerika Serikat telah mencatat bahwa beras merah tidak mengandung lemak-trans atau kolesterol. Kandungannya hanya pada jumlah tertentu pada sodium dan lemak.
Daftar berikut memuat informasi mengenai beras merah, menurut FDA - USA yang mengatur perlabelan gizi dan undang-undang yang berlaku.
Fakta beras merah masak dengan sajian 1 cangkir (8 oz / 195 g) mengandung kalori 216 kalori. Total lemak 2 gr, kolesterol 0 mg, Sodium 10 mg, Mangan 1,8 mg, Vit A 0%, Vit C 0%, Total karbohidrat 45 gr, serat 4 gr, gula 1 gr, protein 24 gr, kalsium 2%, dan zat besi 5%. Kriteria ini diambil dari nilai persentase dari satu kali penyajian.
Kelly Toups juga memberikan tambahan dengan penelitian terbaru terhadap nutrisi lebih yang terkandung didalam beras merah. Salah satunya adalah artikel yang telah diterbitkan dengan ulasan yang sangat detil dan kandungan gizi didalam penelitian mereka. Mereka menyimpulkan bahwa seluruh gandum termasuk beras merah mengandung antioksidan yang sangat baik bagi tubuh, yang sebelum ini dianggap hanya terdapat pada sayuran dan buah-buahan.
Selain itu, Kelly Toup juga mencatat pada artikel di Plant Foods Human Nutrition juga menjelaskan manfaat kesehatan pada beras merah. "Beras merah adalah pilihan yang sangat tepat dan dapat diandalkan, pada penelitian ini menunjukkan bahwa tanaman tersebut mempunyai manfaat lebih pada tubuh manusia, seperti tingginya kadar serat (6.1 untuk 13,6 persen lebih), kata Kelly Toups.
Manfaat beras merah pada kesehatan manusia.
1. Kesehatan Jantung.
Beras merah mengandum magnesiun yang merupakan konten penting pada kesehatan jantung. Menurut Kelly Toup, "magnesium adalah mineral yang sangat penting untuk mengatur tekanan darah dan melakukan offsetting jumlah natirum di dalam darah. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan bahwa konsumsi gandum dikaitkan dengan arteri carotid menjadi lebih sehat dan tingkat tekan darah itu sendiri".
Untuk menguji manfaat beras merah ini dilakukan studi selama tiga tahun yang telah diterbitkan di American Health Journal mengungkapkan manfaat yang sangat signifikan untuk pasca-menopause bagi wanita dengan penyakit jantung adalah memakan gandum utuh, termasuk jenis beras merah, selama enam minggu. Perkembangan penelitian ini sangat baik dimana perempuan yang menderita antherosclerosis (plak terbangun di dalam pembuluh darah) menjadi melambat, seperti halnya pada perkembangan stenosis (penyempitan diameter, yang sudah sering dikaitkan dengan resiko lebih rendah dari penyakit jantung, menurut Harvard University School of Public Health. Penelitian pada American Heart Journal tidak menemukan manfaat yang sama terhadap wanita yang mendapat serat pada sayuran, buah-buahan, biji-bijian olahan seperti beras putih.
Beras merah juga banyak mengantung Phytonutrisi Lignan, yang berfungsi melindungi tubuh dari berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung. Sebuah studi di Denmark yang telah diterbitkan dalam Journal Nutritionfound mengatakan bahwa wanita yang makan banyak biji-bijian memiliki tingkat tinggi unsur lignan dan sangat bermanfaat dalam aliran darah.
2. Berguna bagi pencernaan dan diet sehat bebas gluten.
Beras merah berisi 88 persen mangan yang disarankan penggunaanya. "Mangan adalah jenis mineral penting yang membantu mencerna makanan menjadi lebih baik," kata Kelly Toups. Beras merah juga mengandung 3.5 gram serat per cangkir penyajian, sekitar 14 persen dari jumlah harian tang direkomendasikan oleh USDA. Serta ini sangat baik sekali pada pencernaan. Salah satunya adalah menjadi stabilitas buang air besar setiap hari, mengurangi sembelit, menjaga usus selalu sehat, menurut Mayo Clinic, yang memasukkan beras merah kedalam daftar yang memiliki kandungan serat tinggi.
Beras merah adalah jenis "alammi bebas gluten" menurut USA Rice Federation. Akibatnya, beras merah menjadi populer dalam diet sehat bebas gluten, meskipun dari livestrong menyebutkan bahwa beras merah bisa menjadi awal dari kejangkitan gluten yang digunakan sebagai perekat dapur yang serbaguna.
3. Sumber Energi.
Pendapat Kelly Toups, unsur mangan juga dapat membantu tubuh anda "Sumber ini berasal dari protein dan karbohidrat". Unsur ini dapat membantu untuk mengubah energi agar dapat selalu bergerak.
Beras merah mengandung protein. "Tidak sama dengan biji-bijian yang sudah diolah, yang unsurnya sudah hilang sekitar 25 persen protein gandum, protein penting berkurang sebanyak 17 nutrisi, jenis padian yang lebih sehat adalah beras merah," kata Toups. Dia juga memberikan ilustrasi dari sebuah studi besar yang diterbitkan di Journal of American Association Diet, menemukan bahwa "orang-orang yang memakan biji-bijian dengan jumlah yang signifikan lebih tinggi dari energi".
Ditambahkannya, beras merah adalah jenis karbohidrat yang perlepasannya didalam tubuh secara lambat, sehingga mampu mengontrol tingkat gula darah dan tetap menjaga energi tetap terjaga menurut Optimum Nutrition Therapy.
4. Tingkat Kolesterol.
Banyak studi telah berhasil mengungkap ada hubungannya antara beras merah untuk menurunkan tingkat kolesterol jahat di dalam darah. Salah satu studi yang telah diterbitkan di American Journal Clinical Nutrition memberikan hasil yang cukup baik untuk kita semua bahwa minyak yang ada di dalam beras merah berperan penting. Studi ini berlangsung dengan beberapa relawan yang berpartipasi pada penelitian ini dengan kadar kolesterol yang cukup tinggi dan menyimpulkan bahwa minyak yang terkandung pada kulit beras merah tersebut dapat menurunkan LDL kolesterol mereka sebesar 7 persen.
Beras merah juga mengandung serat yang juga baik bagi kesehatan manusia dan berperan strategis untuk menurunkan tingkat kolesterol. Menurut Kelly Toups, serat berguna untuk pencernaan, yang juga memerlukan asam empedu, sebagian dari itu dibuat dari kolesterol. Memaksimalkan fungsinya pada pencernaan, fungsi hati akan menarik kolesteral dalam darah untuk membuat tingkat asam empedu meningkat, sehingga berakibat mengurangi tingkat LDL.
Kelly Toups juga menunjukan sebuah studi pada American Journal of Clinical Nutrition yang memuat informasi efek bijian pada pasien yang sedang mengambil obat untuk penurunan tingkat kolesterol yang disebut dengan statin. Tingkat bijian yang mereka makan tidak lebih dari 16 gr biji-bijian, seperti beras merah. Dampak yang sangat mengejutkan adalah setiap hari telah menurunkan tingkat kolesterol non-HDL jika dibandingkan dengan mereka yang mengambil satin tanpa makan gadum utuh. "Gandum yang dikonsumsi dengan statin digunakan dengan tingkat yang cukup sigifikan terkait dengan rasio kolesterol/HDL atau rasio kolesterol dan total kosentarasi kolesterol", menurut Kelly Toups.
5. Penyakit Kanker.
Begitu dahsyatnya beras merah untuk menurunkan resiko sebagian penyakit kanker berkat unsur mangan didalamnya. "Mangan dapat melindungi tubuh dari radikal bebas, yang merupakan agen pembuat penyakit kanker," kata Kelly Toups. Untuk memberikan informasi ini ada sebuah studi di Inggris yang telah diterbitkan pada journal Cancer, Epidemiology, Biomakers & Pevention menganalisis senyawa fenolihpada beras merah, dimana beras merah dan beras putih merupakan unsur yang berhubungan dengan pengurangan tingkat kanker. Jika dibandingkan antara beras merah dan beras putih mempunyai banyak perbedaan seperti kosentrasi yang lebih tinggi terhadap senyawa yang sangat berguna bagi tubuh daripada beras putih.
Beras merah mempunyai peranan penting untuk menurunkan resiko beberapa penyakit kanker seperti kanker usus bersar, kanker prostat, dan kanker payudara. Jenis beras yang sangat baik mengandung selenium, yang sangat ada keterkaitan dengan penurunan resko kanker usus serta kanker prostat. Pada suatu studi yang sangat besar dampaknya dan telah diterbitkan pada Internasional Journal of Cancer adalah gaya hidup, sampel darah, dan proses diet dari setengah juta peserta di 10 negara Eropa Barat dan telah menemukan tingkat selenium yang tinggi sangat ada keterkaitan dngan resiko usus besar. Di dalam penelitian ini juga menunjukan bahwa serat yang terkandung didalam beras merah juga dapat membantu mengurangi resiko kanker usus besar. Pada studi yang lain juga telah diterbitkan pada International Journal of Cancer ditemukan bahwa dengan tingkat yang moderat resiko kanker prostat pada laki-laki hitam di Amerika dan laki-laki putih dengan kosentrasi selenium yang cukup besar di dalam darah mereka.
Secangkir beras merah menyediakan 35 persen asupan selenium yang direkomendasikan dan mendorong perbaikan sel yang rusak, juga dapat membantu menghentikan sel-sel kanker dan penyebarannya, berdasakan World's Healthies Foods. Beras merah juga mendorong kondisi tubuh untuk menghilangkan sel-sel outworn atau sel yang abnormal. Unsur selenium juga membantu beberapa antioksidan yang berkemungkinan sangat berguna untuk pencegahan kanker, serta fungsi yang seharusnya terjadi.
Untuk kanker payudara bagi wanita, beras merah juga dapat membantu mengurangi resiko tersebut. Studi ini telah dipublikasikan pada International Journal of Epidemiology bahwa lebih dari 35.000 wanita yang konsumsi jumlah serat yang sangat berbeda dan ditemukan pada wanita pra-menopause, serat dari gandum utuh secara signifikan dapat membantu resiko kanker payudara.
6. Penyakit Diabetes.
Kelly Toups juga menunjukkan gaya hidup dengan banyak makan biji-bijian seperti beras merah dikaitkan dengan penurunan resiko beberapa penyakit berbahaya termasuk diabetes tipe 2. Studi terbaru telah melihat beras merah dan penyakit diabetes khususnya. Kelly Toups mereferensikan studi di negara India dari beberapa orang yang mempunyai kelebihan berat badan yang dirancang untuk melihat resiko penyakit berbahaya ini diabetes dan peran serta beras merah. Para peneliti menemukan bahwa IAUC (Inkremental Area Under Curve, sebuah ukuran untuk manajemen gula darah) 19,8 persen lebih rendah untuk kelompok makan beras merah dan 22,9 persen lebih rendah untuk kelompok yang makan beras merah dan kacang-kacangan, dibandingkan dengan kelompok yang makan nasi putih," kata Kelly.
Penelitian untuk menunjang pendapat beras merah juga bermanfaat bagi mereka yang menderita penyakit diabetes tipe 2 adalah sebuah studi kecil di negara Filipina yan telah diterbitkan pada International Journal of Food Science and Nutrition membandingkan efek dari makan beras merah dan beras putih pada tingkat glukosa kepada sukarelawan yang sehat serta diabetes. Kedua kelompok ini diuji dan menunjukkan tingkat glukosa darah berkurang pada beras merah, sedangkan kelompok lain diabetes menunjukkan 35 persen pengurangan. Studi yang lain juga menemukan hasil yang sama pada laki-laki dan perempuan di Amerika.
7. Anti Radang.
Makanan jenis biji-biian termasuk beras merah pada saat sekarang ini salah satu anti oksidan begitu juga dengan sayuran dan buah-buahan. Anti oksidan yang dikenal selama ini berfungsi sebagai anti radang yang dapat membantu manusia dari arthritis asma, menurut World's Healthy Foods.
Beras merah juga dikaitkan dengan penurunan tingkat peradangan. Menurut Kelly Toups, pendapat tersebut berdasarkan studi ilmiah dari 40 perempuan yang mempunyai kelebihan berat badan atau obesitas. "Para peserta diminta untuk makan sebanyak 150 gr (sekitar 5 ons) beras merah atau setara dengan beras merah setiap hari. Fungsi lain sebagai diet beras merah juga bermanfaat pada peradangan dan resiko pada cardiovascular, termasuk untuk diet penurunan berat badan, lingkar pinggang dan pinggul, tekanan darah diastolic, hs-CRP, dan BMI," tambahan dari Kelly Toups.
8. Memenage berat badan.
Para peserta diet menghindari karbo, tetapi beras merah menunjukkan hal yang tidak sepele. Ini adalah jenis gandum yang pada penelitian sudah menujukkan sangat baik untuk membantu menurunkan berat badan atau mestabilkan berat badan sesungguhnya. Sebuah studi yang diterbitkan pada American Journal of Clinical Nutrition lebih dari 70.000 wanita di Amerika yang bebas dari penyakit serius selama 12 tahun dan menemukan "berat badan berhubungan terbalik jika dikaitkan dengan konsumsi makanan sehat yang tinggi serat, makanan gandum sangat positif terkait dengan konsumsi biji-bijian olahan". Salah satu memperkuat perbedaan antara biji-bijian olahan beras putih dan padian seperi konsumsi beras merah.
Mendukung sifat beras merah untuk memenage berat badan adalah penelitian yang dilakukan di Korea Selatan menemukan wanita yang mempunyai kelebihan berat badan yang mengganti jenis makanannya sehari dengan campuran beras merah dan beras hitam selama enam minggu mengurangi tingkat berat badan dan menunjukan peningkatat pada kolesterol baik dan aktifitas dari antioksidan pada mereka yang diganti dengan makanan berjenis beras putih pada menu mereka.
9. Pengurangan risiko sindrom metabolik.
Studi yang diterbitkan oleh Diabetes Care memberi saran bahwa makan jenis padian seperti beras merah dapat membantu mengurangi resiko sindrom metabolik. Sindrom ini prediktor kuat pada penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Gejalanya adalah rendahnya tingkat kolesterol baik (HDL), lemah perut, tekanan darah sangat tinggi, dan tingginya tingkat trigliserida. Penelitian ini diikuti lebih dari 2.000 orang dengan masa empat tahun. Hasil studi ini menemukan bahwa sistem metabolik 38 persen lebih rendah terhadap orang-orang yang memiliki tingkat serat gandum. Pada sisi lain, mereka memiliki indeks glikemik yang sangat tinggi dari makanan olahan adalag 141 persen. Lebih mungkin untuk mengembangkan sindrom metabolik.
Resiko Makan Beras Merah
Pada tahun 2012, Consumer Report telah menerbitkan sebuah artikel yang menyatakan bahwa arsenik yang secara alami didalam berbagai macam makanan, hal itu mungkin mencemari beras merah, karena beras sangat banyak menyerap air. Namun FDA (Food and Drug Administration) menganalisa lebih dari 1.000 sampel beras pada tahun 2014 menyatakan bahwa "tingkar arsenik yang telah ditemukan oleh FDA ini dalam sampel yang terlalu rendah untuk menyebabkan efek langsung pada jangka pendek terhadap kesehatan." FDA sarankan untuk selalu mempertahankan diet yang mencakup terdapat berbagai macam biji-bijian. Ditambahkannya, mereka yang peduli dengan tingkat arsenik bisa memasak nasi mereka dalam waktu enam kali dengan jumlah normal dan air, mengurangi tingkat arsenik sebanyak setengahnya. Menurut FDA.
No comments:
Post a Comment