Translate

Thursday, September 8, 2016

Arti Beras Bagi Kehidupan - Miskin vs Kaya

Sebagian orang beras adalah sebagai pelengkap. Tidak begitu berarti karena sudah sibuk menikmati makanan di restoran. Atau sebagian orang menganggap hal yang sepele seperti ini kadang butuh atau hanya pelengkap di lemari dekat dapur. Setiap orang sangat berbeda dengan tingkat kebutuhannya dan kemampuan untuk mendapatkannya. Tetapi beras tetap menjadi kebutuhan pokok manusia diseluruh dunia.


Beberapa artikel yang saya baca serta beberapa video youtube memperlihatkan bertolak belakangnya kebutuhan beras antara si miskin dan kaya. Sangat mencolok sekali dari perlakuan terhadap si beras yang sudah menjadi nasi diatas meja, tidak disentuh sama sekali atau bahkan ada yang tersisa. Tidak hanya itu, perlakuan sangat tidak baik mereka membuangnya begitu saja ditempat sampah tanpa disentuh sama sekali. Hanya dimakan sama kucing ataupun dogi yang kebetulan lewat didekat rumah untuk mencicipi rezeki dari manusia. Atau membusuk disana yang dihinggapi lalat sehingga menjadikan bau yang tidak sedap disekitar dan seterusnya.

Hal ini berbeda dengan sebuah keluarga sebut saja namanya Pak Sadi. Beliau seorang pengumpul barang bekas yang tinggal didaerah bukit di sekitar Penggambiran. Setiap rutinitas pagi setelah sholat subuh akan mencari rezeki mengumpulkan barang bekas yang biasa beliau gunakan untuk membeli beras hanya satu liter di pasar Bandar Buat. Tentu harus berkeliling hampir setengah hari untuk mendapatkan barang bekas dan ditukarkan ke pengepul didaerah Cengkeh. Sebagian orang melihat perjalanan yang cukup jauh berkeliling tetapi menurut beliau perjalanan rutin dan sudah terbiasa dengan beralaskan sepatu yang sudah hampir 5 tahun setiap menemai perjalanan ini.

Langkah demi langkah ditekuni sambil fokus terhadap semua barang yang dilihat ditempat pembuangan warga, kadang memasuki ke perumahan warga dengan sebutan "barang bekas - barang bekas, yang ada barang bekas". Ada yang menghampiri atau hanya memberikan barang bekas karena dirumah mereka tidak membutuhkannya lagi. Tentu ini rezeki buat Pak Sadi. Perjalanan masih panjang dan waktu masih menunjukan pukul 10:00. Ada sedikit rezeki hari ini dan cukup untuk ditukarkan sebagai pendapatan untuk anak istri di rumah.

Setelah merasa cukup dengan perjalanan yang melelahkan dan istirahat didekat penepul, bekal yang dibawa dari rumah tentu menemai istirahat siang Pak Sadi. Lauk yang sangat sederhana dan sebotol air putih terasa cukup menikmati makan siang dibawah pohon yang cukup rindang dengan angin yang meniup rambut dan bahu terasa sejuk. 

Alhamdulillah rezeki hari didapat IDR 65.000. Ini termasuk rezeki yang cukup baik hari ini, dapat semangat diwajah terlihat senyum semringah dan mata yang bersinar mendapatkan nilai sebanyak ini. Setelah mendapatkan uang segera menuju pasar untuk membeli beras enak untuk hari ini. Anak beliau ingin mencicipi beras solok yang cukup enak apapun lauknya. Pesan ini Pak Sadi wujudkan dengan beli satu liter beras solok dan satu liter beras biasa serta beberapa lauk untuk beberapa hari kedepan.

Perjuangan belum selesai harus segera kerumah. Berjalan juga membutuhkan beberapa jam untuk sampai dirumah. Semua bahan pokok yang dibeli sudah tersedia digerobak yang dipisahkan dengan beberapa barang bekas yang masih didapat waktu perjalanan pulang. Tentu hal ini juga dilakukan sambil jalan pulang harus melihat barang bekas jika ditemukan dalam waktu yang bersamaan.

Alangkah senangnya keluarga melihat Pak Sadi membawa bahan pokok yang cukup enak hari ini untuk dimasak pada menu makan malam. Perjuangan yang sangat berat untuk mendapatkan satu liter beras dengan berjalan kaki hampir setengah hari. Kadang sebagian orang melihat sebelah mata tetapi ini terjadi didunia nyata.

Sekilas cerita ini memberikan pemahaman kepada kita semua, ada keluarga lain mendapatkan beras sangat susah payah dengan berjuang keras untuk membelinya. Si kaya membuang begitu saja tanpa ada alasan apapun ke tempat sampah. Ironi yang selalu terjadi, dan inilah yang terjadi. Anda yang sangat mudah mendapatkan beras harus melihat cerita Pak Sadi ini untuk membeli beras harus berjuang keras. 

Hargai semua nikmat yang anda peroleh, sesuaikan dengan kebutuhan makan. Tidak anggap sepele tindakan yang dilakukan membuang begitu saja tanpa alasan, atau nasi yang tersisa banyak hanya menjadi makanan lalat diluar sana. Tentu ini sangat dilarang dalam agama. Sesuatu yang berlebihan akan menjadi mubazir.

Jadi apa yang harus anda lakukan, selalu mudah mendapatkan beras untuk konsumsi. Kadang Pak Sadi harus bercucuran keringat untuk mendapatkannya itu semua. Hal yang penting adalah anda selalu bersyukur apa yang anda punya, dan selalu berbagi sesama jika ada yang membutuhkan. Kehidupan yang anda punya sekarang begitu banyaknya orang diluar sana menginginkannya. 

No comments:

Post a Comment