Translate

Sunday, September 25, 2016

Beras Ampek Angkek Agam Bukittinggi

Beras_Ampek_Angkek merupakan jenis beras unggulan di Agam dan telah menjadi komoditas tinggi dan berkelas. Beras yang menjadi ikon dari kota Agam Bukittinggi ini sangat dicari oleh konsumen tetapi ketersedian di pasar masih sangat kurang, jika ada harganya sudah berbeda dan cenderung tinggi. Beras_Ampek_Angkek sudah menjadi perhatian dari berbagai pihak baik dari instansi pemerintah dan kelompok tani ingin mengembalikan pamor dari beras ini menjadi primadona bagi semua lapisan masyarakat di Sumatera Barat khususnya Agam Bukittinggi.


Padi Varietas Beras Ampek Angkek Agam. Poto oleh : http://deddyalfianto.blogspot.com/


Sejarah Beras_Ampek_Angkek.


Beras_Ampek_Angkek adalah beras lokal asli dari Agam Bukittinggi yang tidak terpisahkan dari salah satu nama daerah di kabupaten ini. Dengan berjalannya waktu pamor beras ini mulai berkurang karena proses menanam hingga panen membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga petani agak enggan menanam. Tidak tahu pasti kapan ditemukannya varietas Beras_Ampek_Angkek ini yang sangat penomenal.

Dengan adanya perkembangan zaman dan banyaknya varietas beras lain yang ada terjadilah pergeseran jenis bibit yang akan ditanam oleh petani. Penggantian jenis bibit ini disebabkan karena proses yang cukup panjang untuk menghasilkan beras ini menjadi alasan utama, serta butuhnya pemasukan pendapatan bagi petani dalam waktu tertentu. Dengan waktu yang panjang berarti petani menunggu waktu lama untuk mendapatkan cash-flow kedalam kehidupan mereka.

Menurunnya produksi menimbulkan kekhawatiran dari berbagai pihak termasuk instansi dan masyarakat. Apabila tidak diselamatkan akan menjadi sejarah dan jenis varietas beras unggulan di Agam ini akan musnah tanpa bekas. Proses penyelamatan sudah dilakukan oleh kelompok tani yang khusus mencoba menanam kembali dan memasarkan dengan cara swadaya. Hasilnya cukup baik dan mendapat respon dari Dinas Pertanian Sumbar. Seperti yang dilakukan salah satu kelompok tani Rimbun di Limo Jurai Nagari Ampang Gadang. Dengan andanya respon positif ini pada tahun 2015 dilakukan pembinaan khusus terhadap pengembangan Beras Ampek Angkek. Memang hasilnya masih sedikit sekitar 930 kg yang dipasarkan ke daerah yang mempunyai konsumen fanatik seperti Padang, Batam, Pekan Baru, Palembang, Bangko, dan Jakarta.


Karakteristik Beras_Ampek_Angkek.


Sebutan beras varietas Ampek Angkek disebut juga oleh masyarakat sebagai beras randah putiah. Namanya berbeda tetapi berasnya sama.  Sekarang banyak masyarakat menyebut Beras Ampek Angkek tetapi dulunya bernama beras randah putiah. Proses penanaman sampai dengan panen membutuhkan waktu antara 160-170 hari. Dapat diperoleh anakan sebanyak 50-70 batang per rumpun. Jenis beras ini sedang dilakukan pengembangan padi di 11 kabupaten di Provinsi Sumatera Barat, varietas Ampek Angkek salah satu jenis yang diunggulkan. Tentu ditanam ditempat yang paling cocok yaitu daerah Ampek Angkek maka semua jenis padi yang ditanam mengusung tema ramah lingkungan termasuk menggunakan unsur organik dan tidak menggunakan pestisida kimia buatan.

Dengan harga gabah dari petani dihargai cukup tinggi dengan kondisi PH tanah yang rendah. Musuh utama tanaman panaman padi ini adalah tikus pada saat tumbuh buah, uniknya apabila batang yang sudah terpotong dapat tumbuh lagi dengan kondisi baik, serta daun padi yang sangat tinggi menutupi bulir padi membuat hama burung enggan untuk hampiri tanaman. Menurut petani yang menanam padi Ampek Angkek ini mempunyai masa umur padi hampir dengan setengah tahun tetapi harganya cukup tinggi dipasaran. Sehingga petani dapat mengkalkulasikan biaya yang telah dikeluarkan seimbang dengan harga jualnya.

Rasa beras Ampek Angkek setelah dimasak rasanya sangat enak dan gurih, walaupun tidak wangi seperti beras pandan wangi tetapi aroma khas beras memang berbeda dengan beras rata-rata yang ada dipasaran. Ciri khas khusus Beras Ampek Angkek adalah bentuk ramping dengan panjang warna putih agak keknuningan, dan tidak beraroma seperti beras pandan wangi.

Prospek Beras_Ampek_Angkek


Beras asli dari Agam yaitu Ampek Angkek sudah saatnya untuk mencontoh beras pandan wangi dari Cianjur, diberi perhatian penuh mengenai paten atau produk yang dilindungi. Dengan cara ini dapat meminimalisir dioplos oleh pedagang yang curang yang mengatasnamakan Beras Ampek Angkek tetapi bukan beras murni dari daerah ini. Apabila sudah ada pengelolaan yang menjurus ke organik yang telah dimulai dilaksanakan dapat menjadi solusi terbaru untuk penyelamatan beras lokal asli ini. Butuh sinergi semua pihak yang dapat diwujudkan beras ampek angkek seperti beras pandan wangi yang sudah menjadi salah satu pendapatan asli daerah Cianjur dan meningkatkan pendapatan petani lokal.

Tips membeli Beras_Ampek_Angkek.


1. Belilah beras dari penjual yang mempunyai kejujuran untuk menyediakan beras merek apapun. Tidak hanya beras ampek angkek Agam Bukittinggi tetapi juga berlaku untuk semua jenis beras. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan beras yang berkualitas.

2. Pahami dan teliti ciri khas dari Beras Ampek Angkek ini. Jika tidak sesuai dengan karakteristik beras yang sebenarnya maka patut dicurigai beras ini palsu atau telah dioplos. Belilah beras asli yang tidak ada unsur jahat disetiap bulir beras.

3. Sekarang sudah banyak beberapa kelompok tani khusus yang menjual beras ini. Mereka mempunyai alasan karena banyaknya keluhan dari konsumen yang mendapatkan beras yang tidak sesuai dengan asli. Jadi, mereka akan membentuk sebuah wadah atau istitusi seperti koperasi untuk menaungi pemasaran beras ampek angkek Agam Bukittinggi ini lebih maju dan berkembang dimasa yang akan datang.

4. Selalu waspada terhadap beras plastik dan campuran dengan zat kimia addictive yang akan merusak kesehatan dalam jangka panjang. Fenomena beras ini akan selalu diwaspadai dengan bentuk yang sama tetapi setelah dimasak kualitas yang diharapkan sangat jauh dari sempurna.

5. Beras ampek angkek hanya bisa ditanam di daerah Agam Bukittinggi. Jika ditanam didaerah lain kualitasnya sangat jauh jika varietas ampek angkek ini ditanam di tempat asalnya yaitu Agam Bukittinggi.

6. Dengan lamanya masa tanam mengakibatkan harga yang dijual oleh para petani atau penjual beras akan tinggi. Jadi, jangan percaya harga beras ampek angkek dari Agam Bukittinggi ini murah dan sama dengan beras yang banyak dipasaran. Perlu diteliti lebih saksama apakah beras ini asli atau palsu.



Sumber.




No comments:

Post a Comment