Translate

Monday, September 5, 2016

Pesona Tigo Lurah di Kabupaten Solok

Photo by : https://lovirahamzah18.wordpress.com/
Tigo Lurah di Kabupaten Solok salah satu penghasil beras yang terbaik mempunyai pesona alam yang belum banyak diketahui oleh masyarakat. Beberapa kondisi jalan menuju Tigo Lurah kurang baik dengan kondisi jalan tanah. Jika masuk musim hujan kondisi jalan menjadi tambah sulit dan membutuhkan nyali untuk mengemudikan kendaraan. Kondisi ini bisa berakibat berat untuk transportasi mengangkut hasil bumi untuk dijual.


Kecamantan Tigo Lurah adalah kecamatan yang terluas di Kabupaten Solok tetapi menjadi kecamatan terisolir di Kabupaten Solok. Membutuhkan waktu selama tiga jam dengan jarak 75 km untuk sampai ke ibukota kecamatan nagari Batu Banjanjang. Tentu ini harus segera dirubah dan Pemerintah Kabupaten kota dan dapat membantu keadaan ini menjadi lebih baik dalam akses menuju ke kecamatan ini. Pada tanggal 27 Mei 2015 telah mulai dibenahi oleh beberapa instansi terkait untuk memperbaiki kondisi kecamatan dari keterisoliran. Tentu langkah ini dibuat untuk percepatan pembangunan dan memberdayakan masyarakat menjadi lebih berkembang.

Geografi.


Secara geografi nagari Batu Banjanjang mempunyai luas 12.940 Ha terletak di ketinggian 600 mdpl. Temperatur rata-rata 25 – 28 oC dan jumlah hujan pertahun di nagari ini cukup tinggi.

Nagari ini diapit oleh beberapa nagari dan kecamatan yang ada di Kabupaten Solok. Sebelah utara dengan Nagarai Rangkiang Luluih - Sebelah Selatan dengan Nagari Garabak Data - Sebelah Barat dengan Kecamatan Lembah Gumanti - Sebelah Timur dengan Nagari Simiso.

Nagari Batu Bajanjang merupakan ibukota Tigo Lurah dikelilingi oleh Bukit Barisan sebagai daerah agraris yang mempunyai potensi menghasilkan beberapa komoditi unggulan yaitu kulit manis, karet, kopi, dan beras. Pengairan di nagari ini didapat dari Batang Palangkih gabungan anak sungai yang mengaliri keseluruhan nagari yang menjadi kebutuhan penting dalam mengairi sawah.

Histories.


Nagari Batu Bajanjang berjumlah 2794 Jiwa dan 747 KK. Keseluruhan penduduk adalah homogen {penduduk asli}. Pada tahun 1982 sudah mempunyai pusat pemerintahan yang dipimpin oleh Wali Nagari yang merupakan pemerintahan terendah di suatu wilayah. Pada tahun 1983 dipimpin oleh Angku Palo, UU No.5 - 1979 nagari Batu Bajanjang dilebur menjadi desa yang ada dilokasi ini seperti Desa Panariak, Desa Kampung Tangah, Desa Pangka Pulai, Desa Muaro Sb. Aie, dan Desa Batu Bagantuang. Pada tahun 1990 dilebur menjadi dua desa yaitu Kampuang Tangah dan Muaro. Dan pada tanggal 1 Desember 2001 kenagarian Batu Bajanjang dibagi beberapa jorong yaitu Jorong Batu Bagantuang, Jorong Kampung Tangah, Jorong Pangka Pulai, Jorong panariak, Jorong Muaro sabie Aie.


Photo by ://https://lovirahamzah18.wordpress.com/


Photo by :https://lovirahamzah18.wordpress.com/


Photo by : https://lovirahamzah18.wordpress.com/



Dengan cukupnya jumlah aliran air yang ada di Tigo Lurah ini memberikan kualitas hasil bumi tertutama beras dari Kabupaten Solok. Beras yang beraroma wangi dan prima yang bisa bersaing dengan beras solok lainnya yang ada di Kabupaten Solok lain. Pesona lain dari nagari dapat terlihat dari banyaknya susunan sawah yang bertingkat memberikan nuansa keindahan tersendiri bagi pendatang. Akses untuk menuju ke kecamatan Tiga Lurah ini harus diperhatikan agar potensi yang dihasilkan oleh kecamatan ini menjadi pedongkrak pendapatan bagi penduduk sekitar. Walau pada tahun 2015 sudah ada program lintas instansi untuk membangun kecamatan ini menjadi lebih mandiri dan bisa memberdayakan diri dari hasil bumi yang mereka miliki. Tetapi harus kontiniu agar percepatan daerah tertinggal dapat terlaksana seutuhnya.

No comments:

Post a Comment